caleg bekasi - Saat berpikir mengenai PR serta rencana, sebaiknya kita mulai dengan lihat pengertian PR tersebut :
“praktik PR ialah usaha yang direncanakan dan dikerjakan dengan bertahap untuk membuat serta mengawasi nama baik (goodwill) serta kesepakatan bersama dengan pada satu organisasi dengan publiknya.”
Pokok dari pengertian itu ialah jika PR mesti direncanakan. Itu adalah proses yang dipikirkan dengan masak serta berhati-hati. Proses itu ikut membutuhkan kegiatan yang dikerjakan dengan terus-terusan. Dalam hubungannya dengan praktik kampanye PR, sekurang-kurangnya ada banyak fakta kenapa satu rencana mesti dikerjakan dalam kampanye, yakni :
- Fokus usaha. Rencana membuat team kampanye bisa mengidentifikasi serta membuat arah yang akan diraih dengan benar sampai pada akhirnya pekerjaan bisa dikerjakan dengan efisien serta efektif, sebab berkonsentrasi pada prioritas serta jalur kerja yang pasti.
- Meningkatkan pemikiran berjangka waktu panjang. Rencana membuat team kampanye lihat semua elemen secara detail. Ini akan membuat team kampanye tidak berfikir tentang dampak kampanye dalam periode waktu yang pendek tetapi ikut ke hari esok, sampai menggerakkan dihasilkannya program yang tersusun dalam melawan keperluan hari esok.
- Meminimalisi kegagalan. Rencana yang jeli serta cermat akan membuahkan jalur dan tingkatan kerja yang pasti, terarah, serta spesifik dan komplet dengan beberapa langkah pilihan, hingga jika ada kegagalan langsung bisa diambil pilihan penyelesaian.
- Kurangi perseteruan. Perseteruan kebutuhan serta prioritas adalah perihal yang seringkali berlangsung dalam satu kerja team. Rencana yang masak akan kurangi kekuatan timbulnya perseteruan, sebab telah ada bentuk tercatat tentang jalur dan prioritas pekerjaan untuk masing-masing anggota team.
- Membuat lancar kerja sama juga dengan pihak lainnya. Satu gagasan yang masak akan menimbulkan perasaan yakin beberapa simpatisan mungkin dan alat yang akan dipakai menjadi aliran kampanye, sampai selanjutnya akan tersambung kerja sama yang baik serta lancar. (Gregory dalam Venus 2007:144)
1. Analisa Keadaan
Analisa ialah langkah awal proses dari rencana. Sesudah penelitian, step selanjutnya ialah analisa serta ini dikerjakan untuk mengidentifikasi persoalan yang bisa menjadi basic dari program Public Relations. ada dua type analisa yang dipakai untuk rencana program kampanye yakni :
Analisa PEST
Tehnik yang biasa dipakai serta begitu bermanfaat untuk mengkaji lingkungan external. PEST membagi lingkungan dalam empat ruang serta mengulas hampis semuanya yang bisa memengaruhi organisasi. Empat ruang itu ialah Politik, Ekonomi, Sosial serta Tehnologi. Menurut Gregory (2004:41) pertanyaan-pertanyaan basic yang diutarakan saat melakukan analisa PEST ialah : apakah beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi organisasi?, manakah dari beberapa faktor itu yang sangat terpenting sekarang ini?, manakah yang bisa menjadi aspek yang sangat terpenting empat tahun lalu?
Analisa SWOT
Analisa SWOT mencakup empat komponen yakni Strength (kemampuan), Weakness (kekurangan), Oppurtunities (peluang), serta Threats (rintangan). Strength serta oppurtunities bisa dikelompokan menjadi pertimbangan-pertimbangan positif yang memberi dukungan terlaksananya program kampanye, sedang weakness serta threats dikelompokan pada beberapa kondisi negatif yang perlu ditemui kampanye. Sesaat menurut Gregory (2004:46) menuturkan dua komponen pertama, Strength serta Weakness bisa disaksikan menjadi aspek yang digerakan dengan internal serta berbentuk spesial pada organisasi. Dua komponen yang lainnya, Oppurtunities serta Threats umumnya berbentuk external serta didapatkan lewat analisa PEST.
2. Arah
Mengambil keputusan arah yang sesuai kenyataan ialah begitu penting jika program atau kampanye yang direncanakan mesti mempunyai arah serta bisa memberikan satu kesuksesan spesifik. Arah penting dari Public Relations ialah untuk memengaruhi sikap serta tingkah laku. Menurut Gregory (2004:79) ada delapan perihal terpenting yang perlu di ingat saat mengambil keputusan arah, yakni :
- Searah dengan arah organisasi.
- Pas serta spesifik.
- Kerjakan apakah yang bisa diraih.
- Kerjakan pengukuran sebanyak-banyaknya.
- Bekerjalah berdasar pada taraf waktu.
- Bekerjalah berdasar pada biaya.
- Bekerjalah sama dengan posisi prioritas.
4. Mengetahui Publik
James Grunig (1984) mendeskripsikan empat type publik, yakni :
- Nonpublik, ialah grup yang tidak dipengaruhi ataupun memengaruhi organisasi.
- Publik yang tersembunyi (latent public), ialah grup yang melawan permasalahan karena aksi satu organisasi, akan tetapi mereka tidak mengetahuinya.
- Publik yang sadar (aware public), ialah grup yang mengetahui terdapatnya permasalahan.
- Publik yang aktif, ialah grup yang ambil aksi pada satu permasalahan.
Selain itu, publik yang aktif bisa dikelompokan dalam tiga kelompok tersebut :
- Publik semua permasalahan (all-issue public) begitu aktif pada semua permasalahan yang memengaruhi organisasi.
- Publik permasalahan tunggal (single-issue public) begitu aktif pada satu permasalahan atau sekumpulan kecil permasalahan.
c. Publik permasalahan hangat (hot-issue public) ialah mereka yang ikut serta pada suatu permasalahan yang mempunyai suport publik luas serta umumnya memperoleh liputan spesial dari alat.
Penentuan publik manakah yang bisa menjadi tujuan tergantung pada arah kampanye yang akan dikerjakan. Arens dalam Venus (2007:150) menjelaskan jika identifikasi serta segmentasi ssasaran kampanye dikerjakan dengan lakukan pemilahan atau segmentasi pada keadaan geografis, keadaan demografis, keadaan tingkah laku serta keadaan psikografis.
4. Pesan
Gregory (2004:95) menuturkan empat langkah untuk memastikan pesan, yakni : Langkah awal ialah memakai persepsi yang telah ada. Langkah ke-2 ialah menuturkan pergeseran yang bisa dikerjakan pada persepsi itu. Langkah ke-3 ialah mengidentifikasi unsur-unsur persuasi. Langkah terunggul ialah mengerjakannya berdasar pada bukti. Langkah ke empat ialah pastikan jika pesan itu bisa diakui serta bisa dikatakan lewat Public Relations.
5. Taktik
Taktik ialah pendekatan keseluruhnya untuk satu program atau kampanye. Taktik ialah aspek pengkoordinasi, prinsip sebagai penuntun, inspirasi penting serta pemikiran di balik program taktis. (Venus 2007:152)
6. Strategi
Bicara strategi penerapan satu program kampanye yang perlu terkait erat dengan program dari taktik penting, arah kampanye, saat akan meningkatkan strategi penerapan kampanye itu tidak lepas dari beberapa faktor kemampuan, kreatifitas atau potensi team pelaksana, peningkatan program sampai perolehan arah terarah, seperti yang diutarakan Ruslan (2007:102) seperti berikut :
a) Appropriateness, terdapatnya kecocokan dengan aktual dengan beberapa tehnik strategi penerapan, perolehan tujuan khalayak publik, beberapa hasil yang diraih dalam melakukan pesan-pesan kampanye serta termasuk juga kecocokan dengan beberapa tehnik Public Relations dan alat komunikasi yang dipakai.
b) Deliverability, apa kamu dapat melakukan beberapa tehnik berkampanye dengan sukses sama dengan tujuan? berapakah besar alokasi dana yang dibutuhkan? Bagaimana dengan agenda waktu penerapan kampanye itu apa telah pas? Termasuk juga mempunyai team pakar serta pendukungnya dalam strategi penerapan dengan pas?.
7. Taraf waktu
Ada dua perihal yang tentu dalam kehidupan pegiat Public Relations. Pertama, belum pernah ada waktu yang cukuplah untuk lakukan semua pekerjaan yang perlu dikerjakan, pekerjaan serta tanggung jawab yang ada semakin besar dibanding waktu yang ada. Ke-2 ialah jika tugas-tugas Public Relations seriingkali menyertakan orang yang lain serta membutuhkan pengaturan dari beberapa unsur. Ada dua aspek terpenting yang sama-sama terkait yang perlu dilihat saat memperhitungkan taraf waktu. Pertama, tenggat waktu (deadline) mesti di identifikasi hingga tugas-tugas yang dikaitkan dengn satu project bisa dituntaskan pas waktu. Ke-2 ialah sumber daya yang pas butuh dialokasikan hingga tugas-tugas yang ada bisa dituntaskan. (Gregory, 2004:124)
8. Sumber daya
Menurut Ruslan (2007:104) ada tiga bentuk sumber daya penting yang terkait dengan penerapan program kampanye Public Relations. Pertama sdm (SDM) yang ikut serta langsung dalam pekerjaan kampanye berbentuk tenaga profesional, serta pakar sampai trampil, staf simpatisan atau tenaga lapangan. Ke-2, sumber cost operasional untuk mendukung pekerjaan kampanye yang diurus dengan efektif dalam pembiayaan penerapan operasional (implementation fee), consultant or professional fee, ruang of advertising biaya, serta equipment fee (cost penyewaan perlatan pendukung, publikasi, transportasi, sound sistem serta lighting sistem dan lain-lain). Ke-3 ialah sumber peralatan transportasi, suport perlatan tehnis, pemakaian alat komunikasi serta team kerja lainnya dan lain-lain.
9. Pelajari
Menurut Gregory (2004:138) pelajari ialah proses yang berkepanjangan bila kita bicara mengenai program berjangka panjang. Bila dikerjakan dengan benar, pelajari mempermudah kamu untuk mengatur pekerjaan Public Relations. Berikut fakta menngapa kita butuh memberikan pelajari dalam kampanye serta program yang kita bikin.
- Fokus usaha.
- Memberikan keefektifan.
- Pastikan efisiensi cost.
- Memberi dukungan manajemen yang baik.
- Memfasilitasi pertanggungjawaban.
10. Ulasan
Sesaat pelajari dikerjakan dengan teratur, ulasan yang menyeluruh dikerjakan dengan frekwensi yang lebih jarang. Sesudah akan memutuskan untuk lakukan ulasan, siklus proses rencana akan terulang kembali. Satu kali lagi pertanyaan-pertanyaan basic mesti diserahkan :
- Apakah yang ingin kita raih?
- Siapa yang ingin kita jangkau?
- Apakah yang ingin kita jelaskan?
- Apakah langkah yang sangat efisien untuk mengemukakan pesan?
- Bagaimana suskes bisa diukur?
Diluar itu, peninjauan kembali pada penilaian rencana, penerapan saat program serta perolehan arah spesifik satu kampanye berjalan dengan periodik tiap-tiap tahun arah program kampanye Public Relations lewat proses input (pencapaian penelitian data, bukti, serta info di lapangan), output (kecocokan dengan isi pesan, arah serta alat yang dipakai) serta result (beberapa hasil dari arah serta efektivitas program kampanye yang sudah diraih, apa terdapatnya pergantian sikap atau tingkah laku khalayak tujuan).